Minggu, 12 Mei 2013

These Damned Directors

Saya salah satu penikmat film, terutama film luar negeri yang punya cerita bagus, lucu, atau sedih (tapi bukan menye-menye). Sebagai penikmat film saya sering googling tentang aktris dan aktor, tapi saya sering bingung kenapa sebagian orang mengagumi sutradara.

Saya bingung apa yang orang kagumi dari sutradara. Sutradara kan hasil kerjanya di mana2 'sama aja', dan hasil kerja aktor lebih kelihatan. Misalnya James Cameron, Steven Spielberg, atau Quentin Tarantino. Oke, film mereka emang terjamin bagus, tapi ya udah terus kenapa? Selain Tarantino, saya nggak bisa melihat style mereka. Gak ada sesuatu yang menonjol yang bisa saya kagumi. Well, mungkin bukan selera aja kali ya ._.

Well, this doesn't apply to these three badboys: Christoper Nolan, Edgar Wright, dan Joe Wright. Saya, yang sebelumnya gak tau apa bedanya satu sutradara dengan yang lain, kagum berat sama mereka.

1. Edgar Wright:
Saya tulis dia duluan karena saya lagi kagum berat sama dia. Film pertama yang saya tonton adalah Shaun of The Dead, tapi itu dulu waktu tayang di TV, jadi saya gak merhatiin. Lalu saya nonton Scott Pilgrim vs The World dan film itu absurd banget. Gaya humornya kayak komik, suka banget. Saya suka potongan gambarnya yang cepat dan mendadak. Well, saya kurang suka sama Michael Cera (yang jadi Scott Pilgrim) sih, tapi ini style film yang menonjok saya di muka dan membuat saya berpikir, "udah tiga tahun saya rutin nonton film, kenapa baru ini yang selera saya banget?"



Habis itu saya nonton ulang Shaun of The Dead, dan saya baru sadar kalo sutradaranya sama. Well, dulu waktu googling Scott Pilgrim saya cuma mikir "sutradara ini baru sekali megang film hollywood" tapi ternyata karyanya di Inggris udah banyak, termasuk TV Series. Abis itu saya nonton Hot Fuzz, film tentang polisi yang absurd tapi case-nya twisty dan bagus banget. Film Shaun of The Dead banyak dipuji sebagai film zombie yang ngena dan menghibur, lalu Hot Fuzz dipuji karena plotnya yang mengejutkan dan gak biasa.

Meskipun film-filmnya gak se-megasukses Chris Nolan, tapi saya sama2 suka dua orang ini dan dengan gaya yang berbeda, ranking mereka sama.

2. Chris Nolan:
Gaya Christoper Nolan adalah neonoir, film psikologis kriminal yang berlapis-lapis dan sangat twisty. Saya suka orang ini karena dia bisa menulis filmnya sendiri dan menginterpretasikan tulisannya dengan sangat baik. Saya nggak perlu ngomong panjang lebar, kalian bisa nonton Inception, Memento, dan Batman series yang terbaru. Gayanya yang paling kelihatan tentu di Inception, Memento, dan The Dark Knight (seri batman yang kedua). Saya sampe nggak bisa cerita, pokoknya bagus banget. Di film Memento kita bahkan langsung kaget sendiri tentang 'siapa penjahatnya'.

Dia keturunan Inggris-Amerika, tapi karena tinggal lama di Inggris, logat Inggrisnya masih kental. Bakatnya top-notch, dengan kejeniusan macam ini, dia gak kalah deh sama Stev Spielberg :3

3. Joe Wright:
Kalo dari yang saya tahu sih dia bukan saudara dekat Edgar Wright meskipun nama belakangnya sama. Saya udah nonton 3 karyanya, yaitu Pride and Prejudice (2005), Hanna (2011), dan Atonement (2007). Yang bikin saya suka sih Pride and Prejudice, soalnya dia bisa bikin film yang sangat romantis, dengan sinematografi yang sangat indah dan mengeksploitasi alam, bahkan dia bisa bikin aktrisnya seperti dalam lukisan. Kalo cuma itu mungkin gak cukup ya, ITU FILM DRAMA ROMANTIS PERTAMANYA. Selama ini dia selalu menyutradarai tv series psikologis ataupun thriller. Hebat ya. Coba tonton aja sendiri, semua elemen keromantisan di Pride and Prejudice terambil dengan baik di tangannya.
***

Sebenernya masih ada satu sutradara lagi yang saya suka gayanya, yaitu Richard Ayoade. Gayanya quirky, cepat, dan sinematografinya sangat kreatif. Keren banget mengingat background utamanya ada aktor. Tapi saya baru sekali nonton film garapan dia, jadi ya itu dulu aja deh :3 Well, semua orang yang kesebut di atas itu orang inggris lho :3

Trus masih banyak sutradara lain yang saya suka. Saya mungkin bukan suka gayanya tapi suka film garapan mereka, contohnya Garry Ross, sutradara Hunger Games (2012) dan Marc Webb sutradara (500) Days of Summer. Saya nggak tau gaya mereka kayak apa, tapi saya suka filmnya karena quirky dan punya karakter yang kuat.

Well, cuma 3 harapan saya: semoga Edgar Wright semakin banyak bikin film yang absurd, semoga mereka bertiga berfoto dalam satu frame (at least Edgar dan Chris?), dan semoga bakal banyak sutradara muncul dengan karya hebat dan distinctive.

cheers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar